Malam ini aq termenung kembali,
Entah untuk yg keberapa kalinya,
Kembali muncul senyuman itu,
Senyum yang mampu menggoncangkan pijakanku,
Saat kau berikan senyum itu,
Adalah pertama kali aq mengenal rasa cinta,
Rasa yang muncul tulus dari putihnya hati,
Lalu aq merasakan rindu itu,
Rindu yg benar2 tercipta dariku untukmu,
Kau tau,
Tak pernah terpikirkan olehku aq akan terjebak seperti ini,
Dalam perasaan yg sekian lama ku hindari,
Namun aq bahagia terjebak dalam senyumu,
Karena pada ahirnya aq merasakan bahagia telah terlahir di dunia,
Kau boleh menusuk jantungku,
Kau boleh kucurkan darahku,
Kau boleh membuang dan meninggalkanku,
Namun ketika kau terluka,
Ketika semua orang meninggalkanmu,
Ketika hidupmu mulai tak berarti,
Pundakku akan selalu ada,
Untuk wadah air matamu,
Dan tanganku akan selalu terbuka,
Untuk menghapus perih hatimu,
Namun bila kautak kembali,
Karena kau telah bahagia,
Itu akan lebih baik,
Karena senyumu,
Karena kebahagiaanku,
Adalah nafas hidupku
by : Aqil Da Fortress
Duhai engkau yang menghiasi mimpi malamku,
Biarkan sejena aku mengingatmu,
Menghayalkan senyumu dalam anganku,
Agar aku bisa tertidur nyenyak malam ini,
Dalam damai yang menyelimutiku,
Duhai engkau pembius keangkuhanku,
Dengan tulus kusandarkan hatiku,
Di tempat engkau menaruh hatimu,
Mungkin aku hanya lelaki biasa,
Yang hanya bisa mengagumi seorang bidadari sepertimu,
Namun,
Cukupmengagumimu,
Itu sudah lebih dari indah,
Dari memimpikan seribu gadis selain dirimu
Hari ini aku tersenyum,
Mensyukuri apa saja yang telah diberikan oleh Tuhan
Yang tak kan pernah dapat aku menghitungnya,
Mungkin Tuhan sering tak mengabulkan apa yang aku mau,
Tapi dia selalu memberikan apa yang aku butuhkan,
Ketika aku meminta cahaya,
Tuhan memberiku matahari,
Ketika aku meminta air,
Tuhan memberikanku hujan,
Dan ketika ku meminta kebahagiaan,
Tuhan mengirimkan senyumu,
Karena Tuhan tau,
Cukup dengan senyumu,
Aku telah bisa menjadi lelaki paling bahagia di dunia
by : Aqil Da Fortress
Dinda ,
Malam ini,
Kau boleh menatap langitmu yang hitam,
Dengan matamu yang kini terluka,
Kau boleh kucurkan airmatamu,
Untuk sekedar membasuh hatimu yang pilu,
Karena aku tau,
Kau telah terlalulama menahanya,
Menahan semua luka yang kau derita,
Namun dinda,
Aku berharap esokmu bahagia,
Dan kau bias tersenyum tampa air mata,
Jika aku bias,
Akan kutukarkan seribu puisiku
Dengan sebuah senyum di wajahmu,
Karena saat kau tersenyum,
Adalah saat paling bahagia dalam hidupku,
by : Aqil Da Fortress
Aq memilikì sebuah cerita,
Dimana tak seorangpun pernah mendengarnya,
Tentang namamu,
Tentang nafasmu,
Tentang sesuatu bernama rindu,
Cerita yang terlalu pendek untuk hidupku,
Namun terlalu panjang jika kutulis dalam titian hatiku,
Lihatlah, . .
Rinduku dangkal untukmu,
Lebih dangkal dari mata kakimu,
Tp selalu ada. . .
Untuk membasahi keringnya jiwa,
Mungkin benar bila aq tak berarti,
Dan dirimu terlalu berarti,
Namun hal itu tak menghentikan langkahku,
Untuk terus ada,
Untuk terus setia,
Mendampingi langkah indahmu,
Meski ku tau,
Langkahku terlalu renta untuk dirimu,
by: Aqil Da Fortress
Dinda…
ini adalah ungkapan hatiku
yang kugoreskan dengan detak jantungku
mungkin puisi ini hanya seongok debu yang mengotori istanamu…
Namun…
debu inilah yang selalu menjaga asaku
agar terus bisa mengagumimu…
Kasih…
rasaku sedalam palung lautan
setinggi bintang dilangit
dan selembut nafas hidupku
yang padamulah kutambatkan…
Mungkin…
Rasaku tak berarti apa-apa untukmu
bahkan untuk jadi pijakan kuku jarimu
Tapi rasa ini akan selalu ada
hiasi setiap denyut nadiku
Dindaku…
Kau boleh tak membalas rasaku
Namun aku akan selalu bahagia untukmu
Karena dengan melihat senyumupun
sudah lebih dari cukup bagiku
by : Aqil Da Fortress
redup suara hatiku memanggil namamu,
berharap kau datang bersama secuil senyuman,
tapi tak kudapati apapun disana,
hanya ada diriku dan nafas rentaku,
aku tahu,
aku memang tak pernah berarti apa-apa untukmu,
bahkan untuk pijakan kaki mungilmu,
tak ada yang bisa kuperbuat,
aku hanya bisa tersenyum menatap senja,
tersenyum menahan semua luka yang ada,
menyesalkah aku?
tidak…
aku tak pernah menyesal,
meski ribuan luka kuderita,
meski jutaan tahun menjadi sia-sia,
aku tak menyesal,
karena mengenalmu sudah lebih dari cukup bagiku,
meski ahirnya aku hanya bisa terus tersenyum palsu….
by : Aqil da fortress
Seandainya kau tahu
Betapa sulitnya waktuku berlalu tanpamu
Seandainya kau mengerti
Betapa perihnya hatiku kau sakiti
Tapi kau hanya ingin tahu
Seberapa besar cintaku padamu
Seberapa dalam rindu ini ku simpan untukmu
Kau salah. . .
Cintaku kecil padamu
Lebih kecil dari kuku kuku jarimu
Tapi slalu ada. . .
Rinduku dangkal untukmu
Lebih dangkal dari mata kakimu
Tapi tetap terisi air
Cukup untuk menyegarkan hidupmu
Apalah arti cinta bila tak saling mencinta?
Apalah arti abadi bila tak saling mengerti?
Tapi cintaku tak seperti kata mutiara
Cintaku nyata
Yang tidak hanya sesaat melenakan mata
Tapi cintaku?
Bersemi laiknya turi yang tumbuh di tengah tengah ilalang
Tetap putih meski dihempas derasnya hujan
Tetap bersemi di tengah terik matahari
Itulah cintaku,
Yang hanya padamu
Ku tambatkan
by : Aqil da fortress
andai kau tau
betapa ku mengagumimu
andai kau tau rasa ini hanya untukmu
andai kau tau
bahagiaku ketika melihat senyumu
tapi kau tak pernah tau
atau sekedar mengerti
bahwa rasa ini sangat menyiksa diri
ki ingin suatu saat nanti
kau kan memandang diri ini dan tersenyum
karena senyumu terlalu berarti
bagi diriku yang tak pernah memiliki arti
by : Aqil da fortress